Marah Melihat Muslim Rohingya Dibantai, Erdogan: Dunia Buta dan Tuli
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah kepada dunia internasional yang diam melihat pembantaian muslim Rohingya di Myanmar. Menurutnya, dunia telah menjadi "buta dan tuli" terhadap penderitaan mereka.
Erdogan menyampaikan itu saat wawancara yang disiarkan televisi untuk menandai tiga tahun kepresidenannya, Senin (28/8) waktu setempat.
"Sayangnya saya bisa bilang dunia buta dan tuli terhadap apa yang terjadi di Myanmar," kata Erdogan.
"Tidak mendengar dan tidak melihat," lanjut dia.
Erdogan menggambarkan penderitaan terkini pengungsi yang menuju Bangladesh sebagai "peristiwa yang sangat menyakitkan" dan berjanji mengangkat isu tersebut di Majelis Umum PBB bulan depan.
"Tentu kami mengutuk ini dengan cara yang paling keras. Dan kami akan menindaklanjuti ini melalui sejumlah lembaga internasional, termasuk PBB," kata dia. "Kami ingin melihat seluruh umat manusia mengulurkan tangan ke sini," ujar dia lagi.
"Tentu kami mengutuk ini dengan cara yang paling keras. Dan kami akan menindaklanjuti ini melalui sejumlah lembaga internasional, termasuk PBB," kata dia. "Kami ingin melihat seluruh umat manusia mengulurkan tangan ke sini," ujar dia lagi.
Warga Rohingya berbondong-bondong melarikan diri ke Bangladesh, berusaha menyelamatkan diri dari pembantaian tentara Myanmar di negara bagian Rakhine.
Badan pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin menyatakan bahwa lebih dari 3.000 orang telah tiba di Bangladesh dalam tiga hari terakhir, sementara orang-orang menceritakan bagaimana mereka berusaha menyelamatkan diri dari militer Myanmar. Demikian seperti diwartakan Antara.
Sumber: Wajada
Post a Comment