Indonesia Dicanangkan Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia Alam Islami
dakwatuna.com – Jakarta. Indonesia dicanangkan menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2020 setara dengan negara kiblat mode dunia lain seperti Prancis maupun Italia.
“Kita harapkan ketika orang mengingat Indonesia maka akan ingat maju muslimnya yang fesyen,” kata Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putra Irawadi, di Jakarta, Jumat, dalam acara Pencanangan Indonesia Menuju Kiblat Fesyen Muslim Dunia.
Pada kesempatan itu digelar Indonesia Islamic Fashion Fair 2010 yang menampilkan 31 perancang busana muslim terkemuka di antaranya Shafira, Anne Rufaidah, dan Dian Pelangi.
Edy mengatakan, akan banyak dampak ikutan dalam mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fesyen dunia.
“Dengan menjadi kiblat Islamic Fesyen, kita harapkan kunjungan wisata baju muslim meningkat dan Indonesia akan terkenal nilai-nilai kebaikan melalui pakaiannya,” katanya.
Salah satu langkah nyata mewujudkan Indonesia menjadi kiblat muslim dunia adalah dengan dibentuknya Indonesia Islamic Fashion Consorsium atas prakarsa Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Perindustrian, asosiasi, dan sektor swasta lain.
Edy sangat yakin, produk fesyen Indonesia mampu bersaing di tengah era pasar global (perdagangan bebas ASEAN-China).
“Modal kita besar untuk menghadapi era perdagangan bebas, konsumen yang besar, SDM yang kreatif, dan produk kita selalu mempunyai nilai tambah tersendiri, sehingga berbeda dengan yang lain,” katanya.
Ia menegaskan produk fesyen muslim Indonesia selalu mempunyai karakter kuat karena kekayaan sumber daya alamnya sehingga berbeda dengan “mass production”.
“Mulai saat ini kita akan promosi, memperbaiki mutu produk, dan meningkatkan produksi,” katanya.
Menurut dia, Indonesia memiliki peluang untuk berkembang menjadi pusat mode karena selama ini sudah ternama dalam hal produk bridal dan tenun.
Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sri Rahayu B., pada kesempatan yang sama mengatakan, dengan menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2020 maka diharapkan akan lebih banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
“Ini kita harapkan bisa mendatangkan lebih banyak wisman dari negara-negara muslim tetangga kita,” katanya.(*) (H016/R009/ant)14/8/2010 | 04 Ramadhan 1431 H | Hits: 624
Oleh: Tim dakwatuna.com
“Kita harapkan ketika orang mengingat Indonesia maka akan ingat maju muslimnya yang fesyen,” kata Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putra Irawadi, di Jakarta, Jumat, dalam acara Pencanangan Indonesia Menuju Kiblat Fesyen Muslim Dunia.
Pada kesempatan itu digelar Indonesia Islamic Fashion Fair 2010 yang menampilkan 31 perancang busana muslim terkemuka di antaranya Shafira, Anne Rufaidah, dan Dian Pelangi.
Edy mengatakan, akan banyak dampak ikutan dalam mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fesyen dunia.
“Dengan menjadi kiblat Islamic Fesyen, kita harapkan kunjungan wisata baju muslim meningkat dan Indonesia akan terkenal nilai-nilai kebaikan melalui pakaiannya,” katanya.
Salah satu langkah nyata mewujudkan Indonesia menjadi kiblat muslim dunia adalah dengan dibentuknya Indonesia Islamic Fashion Consorsium atas prakarsa Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Perindustrian, asosiasi, dan sektor swasta lain.
Edy sangat yakin, produk fesyen Indonesia mampu bersaing di tengah era pasar global (perdagangan bebas ASEAN-China).
“Modal kita besar untuk menghadapi era perdagangan bebas, konsumen yang besar, SDM yang kreatif, dan produk kita selalu mempunyai nilai tambah tersendiri, sehingga berbeda dengan yang lain,” katanya.
Ia menegaskan produk fesyen muslim Indonesia selalu mempunyai karakter kuat karena kekayaan sumber daya alamnya sehingga berbeda dengan “mass production”.
“Mulai saat ini kita akan promosi, memperbaiki mutu produk, dan meningkatkan produksi,” katanya.
Menurut dia, Indonesia memiliki peluang untuk berkembang menjadi pusat mode karena selama ini sudah ternama dalam hal produk bridal dan tenun.
Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sri Rahayu B., pada kesempatan yang sama mengatakan, dengan menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2020 maka diharapkan akan lebih banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
“Ini kita harapkan bisa mendatangkan lebih banyak wisman dari negara-negara muslim tetangga kita,” katanya.(*) (H016/R009/ant)14/8/2010 | 04 Ramadhan 1431 H | Hits: 624
Oleh: Tim dakwatuna.com
Post a Comment